Kesalahan Memilih Arah

Langit menuntunku pada suatu tempat
Tempat yang kurasa sangatlah indah, namun penuh ketiadaan
Disini Aku berdiri dalam renungan tanpa titik terus-menerus
Mencoba tenang, namun tak kunjung membuatku senang

Kuputar kembali roda-roda hidup dalam otakku
Ini terjadi bertahun-tahun dahulu di bumi yang sama
Akan kuceritakan semampuku untukmu
Agar kelak kau tak salah memilih mana arahmu sebenarnya

Keren, Bagus, Indah. Itu adalah kata-kata yang mungkin ingin kau dengar
Mereka berekspektasi kepadamu, seolah kamulah dua kaki mereka
Terus diperintahkan berjalan, sampai bertemu pada suatu cabang jalanan
Disitu kamu diperintahkan memilih mana yang menurutmu bagus
Namun matamu buta, bifurkasi tersebut tidak hanya bercabang dua

Konsekuensi pun ada di sebrang sana, menunggu
Menunggumu menghampirinya dalam sesatmu
Dia akan menelanmu secara perlahan, 2–3 hitungan
Dengan itu kau pun mati, dan hanya tinggal tulang-belulang

Hingga muncul penyesalan di akhir hayatmu
Penyesalan akan dirimu yang hidup mengikuti aliran sungai
Tak jelas tujuanmu, dan seribu penyesalan datang lagi
Menunggu untuk kau hakimi dalam benak yang sudah letih
Namun, tak merubah apa-apa dan hanya ada jasad yang kau lihat
Dan jasad itu berlubang, dengan isinya yang penuh bangkai penyesalan

Related posts:

Researchers in an Iranian knowledge-based firm have managed to produce allograft with stem cells which significantly decrease the duration of treatment processes. It is for the first time that an…

Real estate is one of the best ways to grow your wealth. It can be an effective way to diversify your investment portfolio, and it provides a hedge against inflation. Plus, real estate has…